Sumber: http://jepara-muwasaun.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-menu-animasi.html#ixzz1tlMA9OO3
Selamat Datang di Blog Saya Semoga Bermanfaat

Free HTML Codes

Friday, March 30, 2012

soal sastra



Kutipan naskah drama “Bung Besar”
Karim :“Apakah kau hendak mengatakan bahwa perjuangan revolusi kemerdekaan itu salah?”
Anwar :“Tidak!”
Karim :”Jadi mengapa kau takut Belanda?”
Anwar :”Banyak alasan yang bisa kususun dan kuberikan kepada siapa saja. Tapi satu yang terang dan nyata, baiklah kau ketahui bukan bahwa tinggal di kota dan berpihak pada Belanda itu adalah jalan yang paling aman? Daripada bergerilya di hutan.”
Karim :”Perbuatan yang enak sekali, bukan?
Dan itulah yang disebut pengkhianat.”
Anwar :”Tapi yang terang semua orang aku yakin, semua orang kepingin senang. Dan aku mendapatkan kesempatan itu.”
Karim :”Dan sekarang kau bikin pidato seolah-olah ikut berjuang.”
1.        Masalah yang diungkapkan kutipan naskah drama tersebut adalah…
a. Anwar mencoba menyampaikan makna perjuangan kemerdekaan kepada Anwar.
b. Pemahaman makna perjuangan yang tidak sama antara Karim dan Anwar.
c. Karim memaksakan pemahaman mengenai makna perjuangan kepada Anwar.
d. Anwar memaksakan pemahaman mengenai makna perjuangan kepada Anwar.
2.       Amanat yang terdapat dalam kutipan naskah drama tersebut adalah ...
a. Pertahankan pemahamanmu jika hal itu memang didasari oleh keyakinan yang benar.
b. Pemahaman tentang sesuatu perlu diubah jika hal itu tidak sesuai dengan kelaziman
c. Mempertahankan pendapat harus dilakukan sampai titik darah penghabisan
Carilah kesenangan meski harus berhadapan dengan kawan
d. Carilah kesenangan meski harus berhadapan dengan kawan.
e. Jadilah pejuang sejati karena harus kebahagiaan dan kehormatan adalah ganjarannya.

3.        Kalau kita rajin belajar
Banyak ilmu dapat dikejar
Maksud isi kutipan gurindam tersebut adalah…
a. Siapa rajin belajar dia akan dapat mengejar ilmu
b. Siapa yang berilmu banyak berarti ia rajin belajar
c. Banyak belajar agar memiliki ilmu yang banyak
d. Siapa yang belajar,banyak mendapat ilmu
e. Rajin belajar,ciri-ciri orang pintar

Cermatilah paragraf berikut!
Mereka terkejut melihat harimau ... melepaskan Pak Balam dari cengkeramannya. Harimau itu menghilang ke ddalam hutan yang sangat gelap tengah malam itu. Dengan cepat mereka berlari dan menuju ke tempat pak Balang terbaring. Dalam cahaya samar-samar dari potongan kayu yang menyala, mereka melihat betapa kaki kiri Pak Balam lukanya ..., betisnya kena gigitan harimau, daging dan otot betis koyak hingga kelihatan tulangnya yang putih, dan darah mengalir ...

4.       Kata/frasa yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah ...
a. sangat besar, besar benar, teramat banyak
b. sangat besar, amat parah, amat banyak
c. cukup besar, sakit sekali, bagaikan air
d. agak besar, dalam sekali, tak tertahankan
e. tinggi besar, paling lebar, seperti air

5. Dokter Sukartono yang beristrikan Sumartini,rumah tangganya dilanda krisis.Keduanya sudah tidak ada lagi komunikasi yang baik. Tini seorang wanita cantik,lincah,sibuk, dengan keorganisasiannya. Bila Tono pulang ke rumah,tidak pernah mendapatkan sambutan ramah dari isterinya. Tono menuduh Tini sebagai seorang isteri yang tidak setia, Tini dianggap angkuh,tidak tidak mau menuruti perintah suami. Keduanya sama-sama egois tidak ada yang mau mengalah.
Kalimat kritik yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah…
    a. Cerita ini tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman,karena dalam rumah tangga yang harmonis harus ada saling pengertian
b. Tema cerita berkisar krisis social manusia golongan intelektual yaitu seorang dokter tidak dapat mengatasi kehidupan rumah tangganya
c. Dalam novel ini dijelaskan bagaimana sikap[ tokoh aku yang selalu berusaha mencintai isterinya dengan lemah lembut
d. Seharusnya kaum intelektual member contoh yang baik kepada generasi muda bukan memberikan contoh yang negative
e. Pelukisan ceritanya sedemikian realistis cenderung kepada ekspresionisme ini terlihatpada pelukisan keadaan secara blak-blakan antara tokoh Tono dan Tini

6.       Dalam hati Guru Isa mengamuk Topan dan Badai. Siapakah yang tertangkap. Rakhmat atau Hazil? Mengapa mereka tidak juga memberi kabar apa-apa padanya? Apakah yang teretangkap itu akan menutup mulutnya? Sudahkah ia menceritakan semuanya? Aku akan tertangkap! Aku akan tertangkap. Mesti lari! Jangan pulang lagi, polisi telah menunggu di sana! Lari sekarang juga! Ke mana? Ya ke mana aku harus lari? Bersembunyi ke rumah kawan? Siapa yang berani menyembunyikan? Ketika dia tiba di rumah, dia melihat pada Salim kecil yang sedang bermain-main di halaman, masuk terus ke dalam, dan dengan tidak berkata sesuatu apa, masuk ke kamar bekerja, dan menutup pintu.
Jalan Tak Ada Ujung, Mochtar Lubis

Nilai psikologis (kejiwaan) yang tersirat dalam kutipan novel tersebut adalah ...
a. Kemarahan seseorang kepada kawan-kawannya yang berkhianat.
b. Ketakutan seseorang terhadap polisi setelah kedua temannya tertangkap.
c. Kecemasan seseorang karena keselamatannya terancam.
d. Penantian kabar dari seseorang yang sangat dikhawatirkannya.
e. Kebingungan mencari tempat untuk bersembunyi.

7.       Semakin panjang sejarah sastra modern dari suatu bangsa semakin sulit bagi generasi berikutnya untuk melakukan eksplorasi sastra. Seakan-akan lahan untuk melakukan pembaharuan semakin sempit. Menyadari eksplorasi-eksplorasi yang telah dilakukan oleh penyair pendahulunya. Penyair Jamal D. Rahman berucap apalagi yang bisa dilakukan kalau hampir segala perubahan pengucapan puitik telah dilakukan oleh para penyair sebelumnya.
Isi kutipan esai di atas adalah ....
a. Penyair muda tidak dapat melakukan pembaharuan dalam penulisan puisi
b. Penyair terdahulu telah melakukan eksplorasi yang sangat memukau
c. Eksplorasi dalam pengucapan puitik tidak banyak dilakukan oleh penyair muda
d. Penyair-penyair terdahulu kurang mampu melakukan eksplorasi pengucapan puitik
e. Penyair-penyair muda mampu melakukan eksplorasi pengucapan puitik dengan bebas
8.        KAU
Kau adalah air
Yang tak tergenggam jemari rinduku
Kau adalah api
Yang sesaat merubuh
Dan seketika lenyap
Dilibas gelombnag
Kau adalh angin
Yang tak kuasa ku dekap
Dalam seribu asa

Kritik yang dapat ditulis untuk bait puisi di atas adalah ...
a. Puisi tersebut merupakan ungkapan kerinduan penulis yang sangat sulit bertemu kekasihnya
b. puisi tersebut menggunakan rima bebas dalam menggunakan diksi yang sesuai untuk mengungkapkan perasaan rindu
c.Penulis merasa putus asa karena ia sangat rindu kepada kekasihnya yang sangat sulit untuk dipenuhi
d.penulis seharusnya mengganti kata merubuh dengan kata membara karena untuk melukiskan keadaan api
e. penulis berusaha mengungkapkan kerinduan dengan diksi yang menarik dan berhubungan dengna alam

9.       begitulah maka aku pun pernah jadi buah harap mereka. Buah cakap yang manis didengar dari gadis dan ibu-ibu di kampung. Tiap kali kalau kebetulan aku lewat di muka rumah mereka, dari celah-celah kerai menjeling beberapa mata jelita. Dan tak jarang aku dapat gangguan ibu-ibu yang suka menyindir. Tapi aku masih terlalu muda, tak mungkin sanggup memikirkan hal-hal yang sulit itu. Lagi pula ayahku (penonton serikat Islamnya Tjokro Aminoto yang tergolong progresif) tak suka pada fiil macam itu.
Kalimat kritik yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah ...
a. cerpen sulit dipahamai karena bahasanya berbelit-belit dan mementingkan keindahan
b. penyajian konflik dalam cerita dilakukan secara tersirat, yaitu melalui pikiran-pikiran tokoh
c. cerpen itu kurang menarik karena menggunkan “akuan” yang jarang ditemukan dalam cerita lain
d. cerpen tersebut sulit dipahami karena memakai kata progresif dan banyak kata asing lainnya
e. latar yang tidak jelas membuat cerpen tersebut tidak menarik si pembaca dan tidak bermakna

10.    Timbul niat jahat dalam hati nahkoda untuk memilih Putri Cahaya Kairani serta harta benda Marakarma ditolaknya ke dalam laut. Seekor ikan nun menaruh kasihan pada Marakarma dan membawanya ke Negeri Palinggan Cahaya di mana kapal itu singgah. Marakarma dipelihara Nenek Kebayan. Dari Nenek Kebayan, tahulah Marakarma bahwa Putri
      Mayang mengurai adalah saudara perempuannya. Dengan mengubah bunga, Marakarma dapat          berhubungan dengan istrinya Putri Cahaya Kairani. Putri Cahaya Kairani datang ke istana dan menceritakan segalanya. Nahkoda kapal lalu ditangkap dan dihukum pancung. Maka, semua orang bersuka cita.
Hikayat Marakarma
a. kebahagiaan Marakarma bertemu kembali dengan istrinya
b. kisah sedih seorang istri yang dipersunting seorang nahkoda
c. pertemuan seorang nenek dengan Putri Cahaya Kairani
d. kematian seorang nahkoda karena perilaku kejinya
e. kisah seekor ikan menolong putri raja Negeri Palinggan

11.    kutipan cerpen berikut.
(1) agaknya buaya modern yang memusingkan otak seorang guru desa seperti saya sudah demikian berakarnya dihati anak-anak muda kita.(2) Dan yang lebih menakutkan sudah mulai menjalar dari menyentuh anak desa,termasuk anak saya. (3) “Good morning Pak Marjuki, how are you hari ini?”Tanya seseorang mengagetkanku.(4) Rasa kagetku berubah jadi takjub,bingung dan takut.(5) Di depanku berdiri sesosok makhluk modern,mirip yang ada di sinetron televise. (6) Aku begitu ketakutan sampai tidak bias mengatakan sepatah kata pun. (7) Ternyata sulur-sulur akar modernisasi mulai menjalar ke tempatku mengajar. (8) Damainya hutan pinus di lereng gunung yang mamagari dusun kecil kini mulai terusik oleh keganasan budaya “gaul”.(9) Bahkan di depanku korban “gaul” seolah mau menerkamku.(10) Betapa tidak,Bu guru Istikomah datang dengan tampang baru,rambutnya yang ikal panjang hitam indah,kini berubah lurus bagai sapu ijuk kena percikan cat cokelat.
Pembuktian watak tokoh “aku” yang pencemas dalam kutipan tersebut terdapat pada…
a. (1),(2), dan (8)
b. (2),(4), dan (6)
c. (2),(6), dan (7)
d. (4),(6), dan (9)
e. (4),(8), dan (10)

12.    Dalam nyanyi sunyi dari Indagiri, tema cerita terlihat kompleks. Novel ini menceritakan seorang lelaki bernama Kalid Ahmadsyah yang menyimpan api dendam terhadap Dedi Chandra (DC), taipan dalang kerusakan huutan. Kalid yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini dilukiskan Hary sebagai seorang pemuda suku asli yang tinggal di pedalaman. Alam telah membentuk Kalid sebagai seorang jantan yang tidak pernah menyerah menghadapi prahara kehidupan. Seorang sarjana hukum akhirnya menjadi korban ketidak adilan. Hary juga menakdirkan Kalid sebagai lelaki yang pernah “mati” di akhir cerita.
Dikutip dari :”Nyanyian Dendam dan Asmara yang Memabukkan”,oleh M. Badri
Kalimat esai yang sesuai dengan isi kutipan tersebut adalah ...
a. Pembentukan watak tokoh dalam penyajian cerita tidak mudah diterka karena diungkapkan secara kompleks.
b. Keberanian penulis dalam mengambil latar cerita di pedalaman merupakan sesuatu yang jarang digunakan oleh penulis novel lainnya.
c. Kemenarikan cerita ini terletak pada tema cerita yang terlihat kompleks yang diungkapkan melalui tokoh Kalid Ahmadsyah.
d. Pelukisan konflik antara Kalid Ahmadsyah yang menyimpan api dendam dengan Dedi Chandra terasa biasa saja.
e. Sebagai seorang penulis Hary yang tidak pernah menyerah dalam melukiskan prahara kehidupan manusia.
Cermati kutipan sastra melayu klasik berikut!

13. Syahdan, sekali peristiwa, Zenggi pencuri berkata kepada istri dan anaknya ia hendak pergi barang dua tiga hari lamanya, akan menyelesaikan barang suatu perkara. Maka tuan putri pun duduk bersama-sama dengan anak bini Zenggi pencuri ini, maka didengarnya oleh putri perkataan itu, lalu berpikirlah di dalam hatinya, demikian, "Jikalau aku ini hendak lepas dari pada tawanan ini, sekaranglah waktunya yang baik akan berikhtiar."
Setelah sudah sehari lamany Zenggi itu meninggalkan rumahnya, dan pada masa segala di rumah itu tidur sekakiannya, mak putri itu pun masuklah ke dalam tempat Zenggi itu menyimpan segala barang curiannya. Dalam antara harta benda itu adalah banyak pakaian yang indah-indah, maka dipilihlah seluar dan baju yang padan akan dipakainya cara laki-laki. Setelah itu berpakailah Putri Johar Manikam cara laki-laki, dan lagi rambutnya dikeratnya sejejak bahu. Maka tuan Putri Johar Manikam itu, bertambah-tambahlah eloknya, gilang-gemilang, dan lagi sangat berubah rupanya sehingga tiada gemilang, dan lagi sangat berubah rupanya sehingga tiada dikenal orang bahwa ia itu Putri Johar Manikam adanya.
Setelah sudah siap, mak putri itu pun turunlah dari rumah Zenggi pencuri itu. Lalu pergi ke kandang kuda, diambilnya kuda yang dicuri oleh Zenggi itu apabila sudah dikenakannya pelana dan kekang dan kelengkapan yang lainnya, maka naiklah tuan Putri ke atas kuda itu lalu dipacunya. Maka berjalankah menuju matahari mati, seraya minta doa dan menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahu Wataala.
Hikayat Johar Manikam
Karakter tokoh Putri Johar Manikam pada penggalan hikayat di atas adalah ....
a. penakut dan pemalu
b. pemberani dan tegar
c. pemberani dan cerdas
d. keras kepala dan pendendam
e. pendiam dan penyabar

14.Maksud larik-larik dalam puisi di atas adalah ...
a. masa muda masa untuk berjuang
b. masa muda masa untuk bercinta
c. masa muda masa berfoya-foya
d. masa muda harus bergembira
e. masa muda penuh cita-cita

15.    Gerak rampak bak irama gendang
Membanting kaki kanan dan kiri
Irama musik mendentang-dentang
Keindahan dan kerancakan sebuah tari
Penggalan puisi tersebut menggunakan gaya ....
a. litotes
b. hiperbola
c. personifikasi
d. metonimia
e. ironi

Saya tak mengerti
Tentang kematian
Tetapi mengerti sekali tentang diri
Tak mengenal benar akan kelahiran
Tapi sadar akan cinta

16.   Makna lambang kata “Tak mengenal” dalam puisi di atas adalah ...
a. tidak ingin mengingat
b. tidak ingin mengetahui
c. tidak ingin memahami
d. tidak ingin melupakan
e. tidak ingin diketahui

17.   Amanat puisi di atas adalah ...
a. Janganlah menyerah menghadapi hidup sebelum mati
b. Isilah hidupmu dengan mengenali diri sendiri dan penuh cinta
c. Cintailah diri sendiri sebelum cinta itu mati
d. Kenalilah hidup dari matimu
e. Tidak mengerti kematian atau pun mengenal kelahiran itu hal biasa

Teratai
Kepada Ki Hajar Dewantara
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai

Tiada terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun bersemi, Laksmi mengarang
Biarpun dia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia

Terusah, o, Teratai bahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman

Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkau turut menjaga taman


Karya: Sanusi Pane



18.   Tema puisi "Teratai" adalah ....
a. Keindahan bunga teratai yang mampu memikat hati banyak orang.
b. Bunga teratai yang tumbuh tersembunyi di taman.
c. Bunga teratai melambangkan kepahlawanan seseorang.
d. Harapan agar bunga teratai menjadi terkenal di seluruh dunia.
e. Pujian kepada pahlawan yang banyak berjasa bagi negara.

19.   Nilai yang terkandung dalam puisi "Teratai" adalah ....
a. Nilai moral, yaitu penghargaan yang diberikan kepada tokoh pahlawan.
b. Nilai sosial, yaitu perlakuan terhadap tokoh pahlawan.
c. Nilai sejarah, yaitu membicarakan perjuangan pahlawan.
d. Nilai etika, yaitu tata cara untuk menghargai jasa pahlawan.
e. Nilai budaya, yaitu kebiasaan untuk menghargai jasa pahlawan.

20.   Maksud kata-kata kias tumbuh sekuntum bunga teratai adalah ....
a. di taman itu tumbuh sekuntum bunga teratai
b. bunga teratai adalah bunga yang terindah
c. pahalawan yang berjasa bagi bangsa dan negara
d. orang yang mengagumi pahlawan
e. pahlawan yang berjasa dalam bidang pendidikan

Buah Rindu 2
Datanglah engkau wahai maut
...
Engkau lagi tempatku berpaut
Di waktu ini gelap gulita.

Kicau murai tiada merdu
Pada beta bujang Melayu
Himbau pungguk tiada ...
Dalam telingaku seperti dahulu.

Tuan ayuhai mega berarak
Yang meliputi dewangga ...
Berhentilah tuan di atas teratak
Anak Langkat musyafir lata.

21.    Kalimat bermajas yang melengkapi kutipan puisi di atas adalah ...
a. Aku sudah ingin mengikutimu
b. Aku sudah lelah
c. Lepaskan aku dari nestapa
d. Lelah setiap pagi mengharapmu
e. Diamanakah engkau wahai maut

22.    Kata-kata yang tepat untuk melengkapi larik kedua bait ketiga agar memiliki rima sama dengan larik sesudahnya adalah ...
a. nelangsa, agung
b. merindu, raya
c. nelangsa, raya
d. merindu, agung
e. merindu, akbar

Cermati kalimat-kalimat berikut!
1) Rasa pedas, misalnya mempunyai khasiat dan kegunaan tersendiri.
2) Lima macam cita rasa dari tanaman obat, yaitu pedas, manis, asam, pahit, dan asin.
3) Rasa pahit untuk menghilangkan panas dan lembab, serta rasa asin sifatnya melunakkan dan sebagai pencahar.
4) Cita rasa digunakan untuk tujuan tertentu.
5) Rasa manis sifatnya menguatkan (tonik) dan menyejukkan.
6) Rasa asam bersifat pengelat dan mengawetkan.

23.   Urutan kalimat yang tepat agar menjadi paragraf padu adalah ....
a. 1, 2, 4, 5, 6, 3
b. 2, 1, 5, 6, 3, 4
c. 2, 4, 6, 3, 5, 1
d. 2, 4, 1, 5, 6, 3
e.4, 1, 2, 5, 6, 3

24.   Nyonya Suryo tersenyum. Tiba-tiba dia ingat peristiwa di mana sifat-sifat Bawuk yang pemurah dan perasa menonjol jauh lebih nyata dari kakak-kakaknya. Waktu itu bawuk sudah duduk di kelas lI HIS. Suatu sore bapak dan ibunya mendapat undangan dari kanjeng bupati buat pesta ulang tahun bupati di kediaman kanjengan. Pesta itu boleh dikatakan besar-besaran juga. Semua onder dan wedana di daerah kabupaten itu mendapat undangan . Juga kontrolir dan tuan-tuan besar kedua pabrik gula yang ada di kabupaten itu, semua mendapat undangan. (Sri Sumarah & Bawuk, Umar Kayam)
Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang pada penggalan cerita di atas adalah . . .
A. akuan sertaan
B. akuan tak sertaan
C. diaan terbatas
D. diaan serba tahu
E. diaan dan akuan

Cermatilah kutipan berikut !
“Istri Masri anakku. Juga anakmu,”kata perempuan ketus.
“Iyah,” kata laki-laki itu terpekik dalam suaranya yang parau. Dan tiba-tiba tubuhnya gemetar, kemudian layu terkulai ia di sandaran kursi. Tak dapat ia berkata sepatah pun lagi. Pikiran dan perasaannya menampak bayangan kacau yang bertelau-telau tiada berbentuk apa pun. Memenuhi segala ruang. Lama sekali begitu. Dan ketika ia sadar pada dirinya lagi, ia tak berani menyalangkan matanya untuk melihat kenyataan di sekitarnya. Ia mau mencoba berpikir dan menimbang-nimbang segala yang terjadi dan teralami oleh dirinya sendiri.
“Pahit kau menerima kenyataan ini? Demikian juga aku. Ketika aku tahu mereka bersaudara kandung, sejak itu sampai sekarang, aku sediakan diriku dipukuli kutukan. Rela aku menderita segala dosa-dosa ini, asal mereka tetap bahagia.” Suara Iyah memasuki rumpun telinga laki-laki yang tersandar nanar di kursi.
“Mengapa tak kaukatakan?”
“Mengapa aku katakan?”
Dan laki-laki tua itu membukakan matanya dan bertanya lagi. “Bukankah itu dosa?”
“Benar. Bagi siapa yang tahu?”
“Karena itu kaubiarkan mereka tak tahu?”
Datang dan Perginya : A.A. Navis

25.   Kutipan tersebut menggambarkan konflik…
a. anak-anak Masri
b. Masri dengan Arni
c. Istri Masri dengan ayahnya
d. Iyah dengan suaminya
e. Masri dengan istrinya

26.   Penyebab konflik dalam kutipan tersebut adalah…
a. seorang ayah yang menyesali perbuatannya
b. orang tua yang membiarkan anaknya berdosa
c. ketakutan seorang ayah terhadap kehidupan anaknya
d. seorang suami yang memarahi istrinya
e. seorang ibu yang membiarkan pernikahan sekandung

27.   Watak tokoh “Iyah” dalam kutipan cerpen tersebut adalah…
a. masa bodoh
b. teguh pendirian
c. sangat sabar
d. penurut kata hati
e. keras kepala

28.   Pendeskripsian watak yang digunakan pengarang dalam kutipan tersebut adalah…
a. gambaran fisik tokoh
b. melalui dialog antar tokoh
c. secara langsung oleh pengarang
d. tanggapan tokoh lain terhadap tokoh
e. melalui pikiran-pikiran tokoh

29.   Tuti dan Maria dua kakak beradik. Keduanya putri R. Wiraatmojo, mantan wedana di daerah banten. Meskipun Tuti dan Maria bersaudara, sifat mereka sangat berbeda. Tuti seorang pendiam. Ia selalu berhati-hati dalam bertindak. Ia lebih banyak menggunakan akal dan pikiran daripada perasaan. Sebaliknya, Maria gadis yang lincah dan periang mudah tertawa tapi juga mudah murung. Gadis itu lebih banyak menurutkan perasaannya. Sifat kedua kakak beradik yang berlainan menyebabkan keduanya sering tidak sependapat.(Layar Terkembang, STA)
Unsur intrinsik yang paling dominan pada penggalan novel di atas adalah . .
a.alur
b. setting
c. gaya bercerita
d. penokohan
e. sudut pandang

Dibawa Gelombang

Alun membawa bidukku perlahan
Dalam kesunyian malam waktu
Tidak berpawang, tidak berkawan,
Entah ke mana aku tak tahu.

Jauh di atas bintang kemilau
Seperti sudah berabad-abad,
Dengan damai mereka meninjau,
Kehidupan bumi, yang kecil amat.

Aku bernyanyi dengan suara,
Seperti bisikan angin di daun,
Suaraku hilang dalam udara,
Dalam laut yang beralun-alun.

Alun membawa bidukku perlahan,
Dalam kesunyian malam waktu,
Tidak berpawang, tidak berkawan,
Entah ke mana aku tak tahu.

(Madah_Kelana, 1931)

30.   Puisi di atas mengungkapkan ...
a. Keinginan penyair untuk pergi jauh dari tanah kelahirannya.
b. Keinginan penyair untuk mencari kedamaian hidup.
c. Penyair merasa sendirian dalam mengejar tujuan hidup.
d. Penyair ingin mencari teman sejati agar tidak kesepian.
e. Keinginan penyair untuk mendapatkan pendamping hidup.

31.    Kata bidukku dalam puisi tersebut melambangkan ....
a. kehidupan
b. tujuan hidup
c. kapal
d. penantian
e. teman hidup

32.   Larik yang menggunakan majas metafora dalam puisi di atas adalah ...
a. Alun membawa bidukku perlahan.
b. Jauh di atas bintang kemilau.
c. Aku bernyanyi dengan suara.
d. Seperti bisikan angin di daun.
e. Tidak berpawang, tidak berkawan.

33.   Kemudian kakek membawa bayi itu. Dibawanya bayi merah yang terbungkus kain batik ke kuburan Ronggowarsito untuk ngalap berkah meminta restu. Sambil menyerahkan kembali bayi itu dikatakannya kepada dua orang tuanya, "Hati-hati memelihara anak ini. Besok dia akan jadi pujangga. Aku mendapat firasat, ketika aku keluar dari makam ada rombongan orang membarang, menyanyi, dan menabuh gamelan. Anak itu memiringkan telinganya, seperti mendengar sinten dan klenengan.

Unsur ekstrinsik yang tergambar dalam kutipan novel adalah ....
a. religi
b. etika
c. norma
d. moral
e. budaya

Cermatilah kutipan novel berikut dengan seksama !
Kata-kata Bapak tersebut agak menakjubkan saya. Dulu saya mengira ia ingin betul melepas saya dari dunia petani pedesaan. Ingin melihat saya mulai dengan babakan baru sebagai pemula keluarga besar priyayi. Sekarang kenapa tiba-tiba ia berbicara tentang kacang yang tidak akan lupa dengan lanjaran-nya. Mungkinkah itu karena orang-tua saya mulai merasa tua sehingga ada semacam ketakutan akan kehilangan saya, anak tunggalnya. Akan saya sendiri memang sudah menetapkan bahkan sudah sadar betul akan panggilan untuk menjadi pemula keluarga priyayi tersebut. Saya memang semakin menyadari bahwa dunia pertanian bukanlah dunia saya. Sejak kecilpun orang-tua saya sudah mendidik saya untuk tidak terlalu akrab dan membiarkan saya bergelut serta bergelimang dengan kehidupan sawah. Meskipun itu tidak berarti bahwa sawah adalah dunia yang amat asing bagi saya. Saya cukup akrab dengan sawah, dengan kehidupan penggembala, dengan kenakalan anak-anak petani desa. Tetapi, adalah embah dan orang-tua saya sendiri yang selalu menanamkan semangat untuk pada suatu ketika masuk dalam dunia priyayi. Dan saya menerima dan menyerap penanaman kesadaran tersebut.
Para Priyayi : Umar Kayam

34.    Peribahasa yang sesuai dengan kalimat yang tercetak miring dalam novel di atas adalah…
a. tong kosong nyaring bunyinya
b. air jatuh ke pelimbahannya juga
c. besar pasak dari pada tiang
d. seperti telur di ujung tanduk
e. seperti air dengan minyak

35.   Amanat yang terkandung dalam kutipan di atas adalah…
a. orang tua yang takut kehilangan anaknya
b. janganlah kita lupa dengan asal-usul keluarga
c. orang tua yang mendidik anaknya menjadi petani
d. jauhilah bergelimang dengan kehidupan kaum petani
e. orang tua menanamkan semangat untuk menjadi priyayi

36.    Nilai budaya yang terkandung dalam kutipan di atas tentang….
a. menjauhi kehidupan pengembala
b. mendidik anaknya manjadi priyayi
c. menyadari bahwa dunia pertanian bukan dunianya
d. memilih pekerjaan menjadi pegawai gupermen
e. memasuki kehidupan dunia petani desa

    Cermati dengan seksama kutipan drama berikut!
Nenek : Kurang ajar banget engkau.
Lelaki : Oo tidak, sama sekali aku tidak kurang ajar.
Nenek : Aku butuh waktu agak banyak untuk menjawab teka-teki itu. Kuakui, engkau memperoleh banyak kemajuan. Tetapi sekarang dengarkan teka-tekiku yang baru.
Lelaki : Untuk apa aku mendengarkan teka-tekimu? Engkau saja belum bisa menjawab teka-tekiku.
Nenek : Oo, jadi engkau sudah sadar bahwa engkau tak bakal menang melawanku berteka-teki?
Lelaki: Itu kelicikanmu. Lalu untuk apa? Untuk mengundurkan jatuh temponya utang anakmu? (....) Biarpun aku lebih mempunyai uang daripada kalian, tetapi kebutuhanku pun lebih banyak.....

Kalimat yang menggambarkan suasana marah yang dapat melengkapi bagian rumpang dalam tada kurung adalah....
a. Enak saja kau kira aku tak butuh uang?
b. Aku memang perlu uang, tetapi tidak sekarang.
c. Kaukira aku hanya bercanda, ya?
d. Aku juga perlu uang untuk keperluanku sehari-hari.
e. Sebaiknya, segera kembalikan uangku yang diutang anakmu.
"Di istana? Rumahnya Presiden maksudmu?" mata Pak Pong terbeliak lebar, mengungkapkan keheranan yang besar.
"Ya, rumahnya Presiden. Nah, itu lampu-lampu yang gemerlapan : Night club. Tahu Night club?" tiba-tiba saja si penjaga merasa berarti, lebih pandai daripada tamunya, kakak misan Bapak Jendralnya.
"Night club Pak, pusat kehidupn malam di kota ini. Tempat orang-orang kaya membuang duitnya. Lampunya lima watt, remang-remang, perempuan cantik, minuman keras, tari telanjang, dan musik gila-gilaan. Pendeknya yahud," ujar penjaga sambil mengacungkan jempolnya.
"Lantas apa yang mereka bikin di situ?" suara Pak Pong tercekik, membayangkan ketakutan yang besar.

37.    Pendiskripsian watak tokoh dalam cerita di atas adalah ....
a. melalui pikiran-pikiran tokoh
b. penjelasan langsung
c. perbincangan antar tokoh
d. keadaan disekitar tokoh
e. penggambaran fisik tokoh

38.   . Sudut pandang yang digunakan perang dalam cerpen tersebut adalah ....
a. orang pertama
b. orang kedua
c. orang ketiag
d. orang pertama dan kedua
e. orang kedua dan ketiga

39.    Kepada peminta-minta
Baik baik aku akan menghadap Dia
Di jauhkan diri dari segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darah kau jadi beku
Chairil Anwar
Karya Sastra tesebut termasuk periode…
a. 20
b. 30
c. 45
d. 66
e. 70

40.    Kini ia berada di tengah-tengah suami dan anak-anaknya dengan mata terbelalak dan napas tertahan. Martini berdiri di sebuah sudut yang mulai berbicara dengan kalimat-kalimat yang seperti sudah dihafal dengan baik terlebih dahulu.
"Maaf, saya sangat menyesal. Lampu itu terjatuh sendiri ketika saya senam pagi ...."
"Saya menyesal," kata Martini lagi, mencoba mnekan perasaannya sampai wajahnya basah bergetar menahan gejolak ....
Kemudian terdengar suara Suseno yang dingin penuh kepercayaan.
"Lampu Kristal" Ratna Indraswari Ibrahim

Bagian rumpang pada kutipan cerpen tersebut seharusnya dilengkapi dengan kalimat ....
a. Sesaat keheningan melayang sangat tajam.
b. Peristiwa ini tidak usah diriutkan, bukan?
c. Bayangan lampu kristal bergoyang
d. Bukakah lampu itu lambang kebesaran  keluargamu?
e. Apalah artinya sebuah lampu kristal?



























Sumber :NAILUL MUNA/XII BHS/20

No comments:

Post a Comment